Perbedaan Efektivitas Berkumur Larutan Madu dan Larutan Teh Hijau Terhadap Penurunan Indeks Plak

  • Asih Puspita Putri
  • Lendrawati Lendrawati
  • Didin Kustastiningtyastuti
Keywords: larutan madu, larutan teh hijau, indeks plak

Abstract

Plak merupakan substansi berwarna kuning keabuan yang melekat erat pada permukaan gigi. Plak dapat dikontrol secara mekanik dengan menyikat gigi dan secara kimiawi dengan berkumur menggunakan larutan kumur seperti larutan madu dan larutan teh hijau, karena memiliki daya antibakteri yang dapat membunuh bakteri penyebab terbentuknya plak gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas berkumur larutan madu dan larutan teh hijau terhadap penurunan indeks plak. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan disain two group pretest-posttest group. Sampel penelitian ini adalah 25 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini dilaksanakan selama dua hari dengan sampel yang sama. 25 orang sampel berkumur menggunakan larutan madu pada hari pertama dan larutan teh hijau pada hari kedua. Larutan madu dan larutan teh hijau yang digunakan yaitu larutan dengan konsentrasi 5%. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang bermakna pada skor indeks plak antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan dengan nilai p=0,337 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu larutan madu dan larutan teh hijau sama-sama efektif dalam menurunkan indeks plak.

References

1. Newman MG, et al, Carranza's Clinical Periodontology 12th Edition, Elsevier Health Sciences; 2014.
2. Singhal R. Effectiveness of Three Mouthwashes – Manuka Honey, Raw Honey, And Chlorhexidine On Plaque and Gingival Scores of 12–15‑Year‑Old School Children: A Randomized Controlled Field Trial. Journal of Indian Society of Periodontology. 2018; 22: 34-39.
3. Wahyuni, Dewi N, Budiarti LY. Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Tunggal Dibandingkan Kombinasi Seduhan Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Dan Madu (Studi in Vitroterhadap Jumlah Koloni Bakteri Rongga Mulut) Tinjauan Pada Mahasiswa Pskg Fk Unlam Banjarmasin Angkatan 2011-2013. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2016; 1: 113-118.
4. Baruah K, et al. A Review On Toothbrushes and Tooth Brushing Methods. International Journal of Pharmaceutical Science Invention. 2017; 6: 29-38.
5. Rode SDM, et al. Daily Biofilm Control and Oral Health: Consensus on The Epidemiological Challenge-Latin American Advisory Panel. Brazilian Oral Research. 2012; 26: 133-143.
6. Nahak MM, Tedjasulaksana R, Raiyanti IGA. Effectiveness of Using Toothpaste and Mouthwash of Beluntas Leaf Ethanol Extract in Reducing Streptococcus Mutans Bacteria Number in Tooth Plaque. Journal of International Dental and Medical Research. 2018; 11: 830-833.
7. Alibasyah ZM, Saputri D, Alviana V. The Comparison Between Dental Plaque Score Before and After Gargling with Tongra Original Honey 5% Solution (Study of Student in Dentistry of Syiah Kuala University). Biomedical and Pharmacology Journal. 2018; 11: 381-385.
8. Putri NA, Asparini RR. Peran Madu Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Pada Luka Bakar. Saintika Medika. 2017; 13: 63-68.
9. Nadhilla NF. The Activity of Antibacterial Agent of Honey Against Staphylococcus Aureus. Jurnal Majority; 2014. p. 3.
10. Jain A, et al. Comparative Evaluation of Honey, Chlorhexidine Gluconate (0.2%) And Combination of Xylitol and Chlorhexidine Mouthwash (0.2%) on The Clinical Level of Dental Plaque: A 30 Days Randomized Control Trial. Perspectives in Clinical Research, 2015; 6: 53.
11. Saranraj et al., 2016
12. Askadilla WL. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kana (Canna Coccinea) Terhadap Pseudomonas Aeruginosa Dan Staphylococcus Aureus Dengan Variasi Pengekstrak. Uajy; 2015.
13. Nubatonis ND, Gunawan PN, Wuisan J. Pengaruh Berkumur Larutan Teh Hijau Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Gigi Anak Usia 8-10 Tahun. E-Gigi. 2016; 4.
14. Heriyati E, Arfah H, Sudrajat AO. Ekspresi Gen Aromatase Pada Pengarahan Diferensiasi Kelamin Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus 1758) Menggunakan Madu [Aromatase Gene Expression of Sex Reversal Nile Tilapia (Oreochromis Niloticus Linnaeus 1758) Using Honey]. Jurnal Iktiologi Indonesia. 2017; 15: 39-50.
15. Anjarsari IRD. Katekin Teh Indonesia: Prospek Dan Manfaatnya. Kultivasi. 2016; 15.
16. Araghizadeh A, Kohanteb J, Fani MM. Inhibitory Activity of Green Tea (Camellia Sinensis) Extract On Some Clinically Isolated Cariogenic and Periodontopathic Bacteria. Medical Principles and Practice. 2013; 22: 368-372.
Published
2020-12-01
How to Cite
Putri, A., Lendrawati, L., & Kustastiningtyastuti, D. (2020). Perbedaan Efektivitas Berkumur Larutan Madu dan Larutan Teh Hijau Terhadap Penurunan Indeks Plak. Andalas Dental Journal, 8(2), 83-88. https://doi.org/10.25077/adj.v8i2.203

Most read articles by the same author(s)